Jumat, 22 Desember 2017
Bersabarlah Saudaraku
Saudaraku...
Di Palestina yang terjajah di bumi sendiri oleh tamu tak tau diri.
Di Rohingya yang menjadi target pembersihan etnis.
Di Suriah yang jadi korban kezholiman agama Syi'ah.
Di manapun yang menjadi korban kezholiman karena alasan Islam yang melekat padamu.
Kelak di pengadilan Allah, Senyum kebahagiaan akan terpancar dari wajah-wajah kalian dan duka nestapa di bumi tak berarti.
Kelak di hari pembalasan, kami akan merasa iri akan kedamaian dan kelezatan hidupmu disana akibat lara di dunia yang terlupa. Bisa jadi kami berandai sebagai dirimu dulu yang terlihat nestapa.
Kelak di kehidupan abadi, kalian akan berujar "hidupku didunia yang terlihat tragis secuilpun tak sebanding dgn kesenanganku kini". Bisa jadi takdirmu didunia adalah kesyukuran bagimu.
Kelak saat keadilan sesungguhnya ditegakkan, Para kaum zolim itu akan berujar "kini tak tersisa kesenangan dan keangkuhanku di dunia, meski sebatas memory akibat pedihnya Siksa yang tak berujung. Bisa jadi mereka berandai jadi korban.
Bersabarlah sebab lara dan dukamu mengantarkanmu pada kebahagiaan yang sesungguhnya.
Bersabarlah... Hingga engkau dijemput dengan kalimat indah sang penjaga Jannah.
"Assalamualaikum bimaaa shobartum"
Keselamatan bagimu atas kesabaranmu dulu didunia.
Bersabarlah saudaraku sayang.....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pembelajaran Daring: Memanusiakan manusia dimasa pandemi
Istilah pembelajaran memanusiakan manusia telah kita kenal jauh sebelum terjadi pandemi global ini. Sebuah judul buku yang pernah menjadi be...

-
Bunda Sayang Melatih Kemandirian Institut Ibu Profesional Menciptakan pembiasaan baru dalam diri anak mesti dilakukan bersama. Orang tua...
-
Terkadang orang tua memuji anaknya sebagai wujud apresiasi atas pencapaian yang telah dilakukan. Sebaliknya akan mengkritisi jika melakukan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar