Selasa, 11 September 2018

Komunikasi Produktif #day 6 : Saatnya Anak Memilih

Jam dinding menunjukkan pukul 4.45 shubuh. Sang ibu seperti biasa membangunkan Nisa. Kemudian ia berwudhu untuk shalat sunnah sembari menunggu kedua gadisnya ikut shalat berjamaah.

Nisa belum juga beranjak dari tempat tidurnya. Sang ibu kembali membangunkan Nisa yang tertidur di ranjang bertingkat bagian atas. “ Nisa, ayo bangun, nak, sudah shubuh”
Nisa yang biasanya akan terbangun dengan beberapa panggilan, langsung menyahut.
Nisa: “iyaaa...Bu”.
Ibu:” Ayolah, anak sholehah. Ibu sudah mau shalat, nih”.
Sang ibu mencoba menerapkan komunikasi produktif mengendalikan intonasi dan bersuara ramah.  
Nisa beranjak dengan berat namun terlihat ia berupaya turun dari pembaringan agar tak masbuk shalat berjamaah.

Usai shalat, Nisa dan adiknya berencana main bulu tangkis. Percakapan keduanya didengar sang ibu.
ibu kemudian berkata:
“ Kalian boleh main bulutangkis tapi jangan lupa laksanakan tugas masing-masing sebelumnya, ya?” sang adik menyapu dan Nisa sendiri mengepel lantai. “Baik, Bu.” Jawab Nisa.
Usai mengepel lantai, Nisa kemudian menghampiri sang ibu.
“ Bu, ijin keluar, ya”.
Sang ibu kemudian menatap Nisa dan berkata dengan lembut, “ kalau keluar sekarang, nanti mainnya nggak puas, lho. Soalnya perut Nisa belum terisi sarapan sama sekali. Main bulutangkis butuh tenaga. Kalau sehabis sarapan, nanti bisa main sepuasnya tanpa terganggu perut keroncongan”. Bagaimana? Nisa pilih yang mana, sarapan atau main dulu?

Kali ini sang ibu menerapkan komunikasi produktif mengganti perintah dengan pilihan.

Nisa akhirnya memilih untuk sarapan dahulu sebelum bermain bulutangkis sambil menemani si dede bayi sembari menunggu sang ibu menyelesaikan masakan di dapur.

Alhamdulillah tanpa merasa diperintah, Nisa akhirnya bisa menentukan pilihan pada sarapan dahulu kemudian bermain bulutangkis tanpa merasa dipaksa yang sesungguhnya hal itu juga merupakan harapan sang ibu.


#hari6
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional




2 komentar:

Pembelajaran Daring: Memanusiakan manusia dimasa pandemi

Istilah pembelajaran memanusiakan manusia telah kita kenal jauh sebelum terjadi pandemi global ini. Sebuah judul buku yang pernah menjadi be...