Sesampai di rumah, PR pertama adalah memandikan si baby 10m. Kali ini ia bisa meminta bantuan Nisa. Hanya saja ia terbayang penolakannya tersebab jadwal cuci piring juga menanti. Tapi sang ibu tetap mencoba.
"Nisa, anak Sholehah, tolong bantu nyiapin baskom mandi dede, yah". Diluar dugaan Nisa merespon positif. Ia langsung menyiapkan. Setelah siap, kembali sang ibu bertanya. "Bisa bantu mandiin Dede?". "Ookey!" Jawab Nisa mantap. Setelah selesai. Sang ibu menunggu sejenak sembari menyelesaikan masakan di dapur. Selanjutnya sang ibu melanjutkan instruksi.
"Sekalian dede dipakaikan baju, tanggung " kata ibu sambil mengenyitkan dahi menggoda nisa". "Siip!" Jawab Nisa.
Si Dede beres kini, kembali kesekian kalinya ibu memberi perintah. "Nisa belum cuci piring, ya?, Buruan tuh!, nanti kita mau keluar habis isya sedang piringnya belum beres". Tanpa ba bi bu Nisa langsung ke dapur bergumul dengan piring kotor.
Alhamdulillah, pekerjaan sang ibu akhirnya beres juga. Syukurnya Nisa mau melakukan rentetan instruksi sang ibu yang disampaikan terpisah. Andai saja sang ibu menggunakan kalimat majemuk dengan memberikan 3 instruksi sekaligus, mungkin babak baru drama ibu anak kembali akan mencuat.
Hanya saja sang ibu kali ini menerapkan komunikasi produktif KISS (keep information short and simple) yaitu memberi perintah dengan kalimat tunggal. Membiarkan satu pekerjaan selesai kemudian berpindah memberi instruksi pekerjaan lainnya. Sehingga Nisa tak merasa terbebani dengan rentetan tugas menanti yang memenuhi pikirannya.PR beres, ibu bisa bernafas lega dan Nisa pun bahagia.
#hari8
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar