Jumat, 07 September 2018
Roti (Sandwich) Dadar Telur
Sejak awal penciptaannya, roti telah dimakan dengan makanan lain. Sejarah mencatat orang bijak Yahudi kuno, Hillel, yang menyuruh untuk membungkus daging domba di antara 2 potong roti selama perayaan Paskah. Konsep sandwich diperbarui di abad pertengahan, yaitu lempengan tebal kasar dan biasanya roti basi, yang disebut “trenchers”, yang digunakan sebagai piring. Karena sudah basi, trencher tidak dimakan, biasanya diberikan kepada pengemis atau anjing. Trencher inilah cikal bakal open sandwich.
Nama “sandwich” sendiri baru ditemukan pada abad ke – 18 secara tidak sengaja oleh bangsawan Inggris, John Montagu, seorang Earl of Sandwich IV. Montagu sangat suka bermain kartu sehingga tidak memiliki waktu untuk makan. Ia menyuruh pelayannya untuk membawakan daging sapi yang disajikan di antara 2 potong roti, sehingga ia bisa makan sambil tetap bermain kartu. Pesanan ini diikuti oleh teman-temannnya, mereka memesan, “Yang sama seperti Sandwich”. (http://worldofhistories.blogspot.com/2011/09/sejarah-sandwich.html?m=1 )
Kebiasaan si Dede baby, jam 4 shubuh bangunin emaknya buat menyusu. Sekalian jadi alarm hidup buat emaknya agar bangun cepat buat masak di dapur meski si android dengan setia bersahutan membangunkan dengan tanpa lelah.
Fajar sebelum azan saya sudah bangun buat nyiapain bekal anak-anak. Pas diwaktu mustajabnya do'a saat waktu terbaik buat shalat lail pada sepertiga malam terakhir. Tapi saya malah berkutat di sekitar dapur karena kalau telat dikit dijamin ngantornya jg telat. Hikz.
Kebetulan daging kurban masih tersisa sedikit di kulkas. Juga tersedia 2 butir telur. Saya coba campur aja biar jadinya banyak (resiko krucil2nya banyak, hehehe). Didadar dengan ditambahkan sedikit lada dan garam. Dengan tambahan daun bawang ataupun seledri juga pasti endeus. Hanya saja krucil pada gak doyan jadi..yah di skip aja. Sebenarnya telur mata sapi juga bisa. Hanya karena krucil2nya ada 3, jadi ya itu tadi... Ga cukup nantinya. Jadilah diolah menjadi dadar telur biar banyak, hahaha.
Sebenarnya si kakak Nisa ga doyan sama kudapan asin tapi si Syifa malah doyan, kl si d
ede Syafiq sepertinya dua2nya oke yang penting bisa dimakan, hahaha. Jadi... pagi ini saya buat dua versi. Manis dengan campuran susu SKM, coklat seres, keju dan rasa asin dengan sandwich telur dadar.
Untuk versi Sandwich manis rasanya udah jadi resep sejagad... Jadi kagak usah dipamer (eits). Nah kalau versi asinnya ini sih juga sudah mulai jadi resep sejagad alias viral. Awalnya dapet info resep dari kakak ipar yang katanya anaknya di pondok sering jajan roti isi telur dadar dengan garnish sambal doang. Katanya maknyus...wah jadi pengen nyobain. Tapi kali ini telurnya dimodif biar gak terkesan plagiat (emang).
Wah kebanyakan cerita nih (biasalah emak2 harus mengeluarkan 20.000 kata perhari, hahaha). Buat emak2 pemula kayak gue (yang mahir ga usah dilirik yah, hihihi...) Yuk intip resep asal campur berikut:
Bahan:
Roti Tawar 6 lembar
Keju lembar/parut secukupnya
Daging ayam/sapi/seafood cincang (bisa di skip)
Saus sambal secukupnya
Telur 2 butir
Lada 1/2 sdt
Garam secukupnya
Mentega/margarin
Cara membuat:
Kocok telur+daging cincang+ lada+garam. Buat dadar (usahakan selebar roti).sisihkan.
Oles roti dengan margarin/mentega, bakar kedua sisi roti di teflon hingga garing dan kecoklatan (saya suka kalau ada hangus-hangusnya dikit karena jadi krispi+wangi). Susun roti+saus+telur dadar+saus+keju. Bagi yang suka bisa ditambahkan irisan selada, tomat dan ditambahkan mayonais (anak2 dak suka jadi di skip aja). Sajikan hangat. Yummy...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pembelajaran Daring: Memanusiakan manusia dimasa pandemi
Istilah pembelajaran memanusiakan manusia telah kita kenal jauh sebelum terjadi pandemi global ini. Sebuah judul buku yang pernah menjadi be...

-
Bunda Sayang Melatih Kemandirian Institut Ibu Profesional Menciptakan pembiasaan baru dalam diri anak mesti dilakukan bersama. Orang tua...
-
Terkadang orang tua memuji anaknya sebagai wujud apresiasi atas pencapaian yang telah dilakukan. Sebaliknya akan mengkritisi jika melakukan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar